Minggu, 30 Mei 2010

Biasa aja deh kalo nggak suka.

Apakah bahasa asing memang terdengar lebih keren daripada bahasa kita sendiri? Apakah kosa kata dalam bahasa asing memang bisa menghasilkan kesan yang lebih dalam daripada jika diucapkan dalam bahasa kita sendiri?

Banyak orang indonesia mengeluhkan lagu indonesia. Mereka bilang liriknya payah. Beberapa bilang isinya tak jauh-jauh dari cinta dan air mata. Sebagian yang lain bilang liriknya murahan dan pemilihan kata-katanya pasaran. Ada juga yang terang-terangan menunjuk lagu tertentu dan mengatai-ngatainya sebagai lagu kampungan, yang kemudian akan berlanjut pada penghinaan terhadap band atau penyanyinya.

Ini aneh. Karena yang mereka permasalahkan selalu lagu indonesia. Sementara di lain pihak, mereka begitu menyukai lagu-lagu berbahasa inggris dan bangga sekali menyanyikannya. Bahkan kadang-kadang sampai menjadikannya sebagai status di situs jejaring sosial mereka. Tak lupa ditambah embel-embel ‘lagu ini pas banget nih dengan gw’ bla bla bla.

Padahal coba tengok isinya. Kalaulah mereka mau sebentar saja memperhatikan liriknya dan menterjemahkannya ke dalam bahasa indonesia, niscaya mereka akan menemukan kenyataan bahwa lagu berbahasa inggris itu jauh lebih dahsyat level cengengnya daripada lagu indonesia. Rayuannya pun jauh lebih gombal daripada lirik lagu berbahasa indonesia.

Dan tentang isinya, mari kita periksa bersama.. Apakah temanya selalu tentang pemanasan global? Apakah semuanya tentang ajakan untuk melawan kekerasan di dalam rumah tangga? Apakah mengajari kita bagaimana menghormati guru dan orang tua? Apakah ada yg bertema tentang pentingnya menjaga daerah aliran sungai? Apakah ada anjuran membayar pajak tepat pada waktunya dan mengisi SPT secara lengkap dan benar?  Ternyata tidak juga. Lagu-lagu yang mereka gandrungi itu ternyata tak jauh-jauh juga dari urusan selingkuh dan patah hati. Ah.

Lalu apa salahnya dengan lagu indonesia? Mereka terus saja menyebarkan kebencian dan mencari pendukung untuk mengejek lagu berlirik Ce-I-eN-Te-A. Padahal jauh sebelumnya Ashlee Simpson sudah punya lagu berlirik L-O-L-O-L-O.....V-E.

Maka Nikmat Tuhanmu Yang Manakah Yang Kamu Dustakan?

(Tuhan)Yang Maha Pemurah
Yang telah mengajarkan Al Qur'an
Dia menciptakan manusia,
Mengajarnya pandai berbicara.
Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan
Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepadaNya
Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan)
Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu
Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu
Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhlukNya
di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang
Dan biji-bijian yang berkulit dan dan bunga-bunga yang harum baunya
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Dia menciptakan manusia dari tanah yang kering seperti tembikar
dan Dia menciptakan jin dari nyala api
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu
antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Dari keduanya keluar mutiara dan marjan
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Dan kepunyaanNya-lah bahtera-bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Semua yang ada di bumi itu akan binasakan
Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepadaNya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu hai manusia dan jin
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi)penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Kepada kamu (jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga, maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri (daripadanya)
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
orang-orang yang berdoasa dikenal dengan tanda-tandanya lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Inilah neraka jahanam yang didustakan oleh orang-orang berdosa
Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air yang mendidih yang memuncak panasnya
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera. Dan buah-buahan kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnaya
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Di dalam kedua surga itu ada dua mata air yang memancar
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Di dalam keduanya ada (macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Bidadari-bidadari yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Mereka bertelakan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Maha Agung nama Tuhanmu Yang mempunyai kebesaran dan karunia


(Al Qur'anul Kariim Surat Ar Rahman : 1-78)

Rabu, 26 Mei 2010

Sang gigi yang dinanti

Terbangun dari tidur dengan terkejut karena merasakan sakit di pipi. Sayup-sayup terdengar azan isya entah dari masjid yang mana. ‘Udah sadar?’ tanya istri yang menatap dengan gemas. Saya bingung, sambil meraba pipi kiri yang tadi terasa sakit dan menyebabkan saya bangun. Basah. Butuh beberapa saat untuk saya menyadari bahwa rasa sakit di pipi tadi adalah akibat dari gigitannya.

‘Apaan sih?’  Dia tertawa lalu bilang saya mengigau mencari-cari Hikari. Padahal anak gadis tidur tepat di sebelah saya. Dan memang saya yang menidurkannya selepas maghrib tadi.

Katanya saya tak juga sadar padahal sudah berusaha membangunkan. Tapi kenapa mesti digigit sih? Dan kenapa juga harus pipi yang digigit. Jangan-jangan dia adalah pengikut dr.Hanibal Lecter yang bilang bahwa bagian terlezat dari makhluk hidup adalah pipinya. Dia pun lalu bercerita dan terus tertawa sambil meniru-nirukan bagaimana saya mengigau. 

Ah. mata kok rasanya berat, mungkin saya masih berada di bawah pengaruh antimo yang saya minum pagi tadi  saat hendak berangkat ke Kerinci dalam rangka pemeriksaan. Tak lama saya pun tertidur lagi dan baru terbangun menjelang jam 10 malam.

Membahas perjalanan ke Kerinci pagi tadi. Berangkat jam sembilan pagi dari Pekanbaru menggunakan kendaraan yang disediakan oleh PT. KMI yang kami periksa. Tak lupa antimo sebelum berangkat karena seperti yang telah kita ketahui bersama saya adalah seorang pendekar mabuk.  Sepanjang perjalanan yang lamanya satu setengah jam itu saya pun sukses melewatinya tanpa muntah karena pulas tertidur. Begitu pun dalam perjalanan pulangnya, tak sadar apa-apa. Saat berhenti di perjalanan untuk sholat pun rasanya saya dalam keadaan setengah sadar karena mata yang terasa berat untuk dibuka. Haha.

Sore hari sudah sampai lagi di Pekanbaru. Hikari langsung lengket tak mau lepas. Mungkin karena siang tidak ketemu. Dan begitulah, sampai kemudian dia tidur dengan saya.

Neneknya menyampaikan berita besar. Gigi Hikari sudah tumbuh. Pertama kali terlihat siang tadi, kata neneknya. Alhamdulillah. Sungguh senang karena sebelum ini kami selalu bertanya-tanya kenapa giginya belum muncul juga, padahal beberapa hari lagi usianya sudah 1 tahun.

Awalnya orang-orang dan tetangga bilang mungkin karena saya mengubur ari-arinya terlalu dalam. Ketemu takhayul lagi deh.  Dan lagi saya menguburnya tidak terlalu dalam kok. Lha wong saya menggali lubangnya hanya menggunakan pisau dapur, karena di rumah tidak ada cangkul.

Tapi walaupun tak percaya, tak urung saya sempat juga memikirkan hal yang tidak logis. Ari-arinya Hikari saya kuburkan tepat di belakang rumah yang sekarang sudah berubah menjadi dapur. Dan otomatis tempat terkuburnya ari-ari itu sekarang tertutup semen. Saya berpikir, jangan-jangan karena itu jadi giginya tak kunjung tumbuh. Sungguh pemikiran yang tidak masuk akal.

Syukurlah akhirnya gigi yang dinanti-nanti kemunculannya segera terlihat. Dan mulai sekarang sepertinya saya mesti bersiap-siap menerima gigitan dari 2 orang karena bisa saja Hikari mewarisi hobi menggigit dari umminya.

Senin, 24 Mei 2010

Sakitnya untuk Abi aja ya...

Tanda-tandanya sudah mulai terasa sejak hari jumat sore, badannya terasa lebih hangat dari biasanya saat bangun tidur. Tapi kami berpikir itu hanyalah suhu badan biasa karena bangun tidur. Kebetulan juga hari itu dia tidur dekat dengan kipas angin yang menyala pada putaran paling kencang karena pekanbaru akhir-akhir ini memang panas sekali. Kami pun hanya membahas sekilas saja tentangs uhu badannya itu.

Tapi ternyata sampai malam suhu badannya yang hangat itu tetap bertahan. Dan dia jadi lebih rewel dari biasanya. Tidak mau lepas dari gendongan saya sejak magrib. Gendongnya harus berdiri, dan hanya dengan saya dia mau tenang. Dia akan langsung merengek jika saya duduk sebentar saja. Tidak mau dipindahtangankan kepada umminya, tidak juga kepada pengasuhnya. Sekali waktu terpaksa dia saya serahkan ke umminya karena saya harus makan, dan dia menangis meraung-raung. Kami pun sadar ada yang salah dengan badannya. Tapi dugaan awal kami adalah karena dia jatuh dari kasur sehari sebelumnya.

Menjelang tengah malam barulah dia mulai terlelap dan mau diletakkan. Itu pun harus ada saya di sebelahnya. Entah bagaimana, dia selalu tau kalau saya beranjak pergi sekedar untuk mengambil minum atau ke kamar mandi. Jadilah semalaman itu saya nyaris tidak tidur sampai subuh.

Berkali-kali saya berkata dalam dalam hati agar Allah memindahkan sakitnya ke saya. Hikari kami –alhamdulillah- jarang sekali sakit. Sejak lahirnya hingga sekarang, baru sekali dia seperti ini. Saat terkena radang tenggorokan beberapa bulan yang lalu. Saya menangis dalam hati melihat air matanya mengalir dan tangisannya yang pilu.

Sangat menyiksa. Bukan mata yang perih karena begadang semalaman. Juga bukan tangan yang pegal menggendong. Tapi rasa nelangsa melihat anak gadis kami merana dan kami tidak tau sebabnya, juga tidak bisa membuatnya benar-benar tenang. Ini perasaan tak berdaya yang teramat sangat. Satu-satunya hal yang bisa dilakukan hanyalah menggendongnya, berusaha menenangkannyanya hingga pagi tiba.

Sampai keesokan harinya, sabtu pagi, tangisnya makin menjadi. Dan setelah bertanya kepada neneknya (mertua saya), dokter anak mana yang praktek di hari sabtu pagi, kami pun membawanya ke rumah sakit eria bunda. Naek taksi karena tidak mungkin membawanya bersepeda motor.  Sepanjang perjalanan anak gadis itu duduk tenang dalam pangkuan. Tidak tidur, hanya memandang ke jalanan. Mungkin karena pengaruh udara sejuk dari AC di dalam taksi, atau mungkin saja karena dia tau akan segera bertemu dokter yang akan memeriksa sakitnya.

Di rumah sakit, mertua sudah menunggu. Sudah daftar dan ambil nomer antrian, jadi tak perlu menunggu lama. Radang tenggorokan lagi, kata dokternya. ‘Usahakan banyak dikasih minum air putih ya’ lanjutnya sambil menuliskan resep. Dokternya kenalan mertua, jadi tidak pasang tarif. Alhamdulillah, hanya perlu bayar obatnya di apotek. Pulang sama mertua.  Sepanjang perjalanan pulang dia kembali duduk tenang di pangkuan menatap jalanan dan saya bertanya-tanya apa yang ada di dalam pikirannya. Sesampainya di rumah, dia tertidur. Saya bisa ikut tidur karena dia sudah mau dipegang umminya dan neneknya pun ada di rumah sampai sore.

Minggu pagi dia terbangun dengan wajah cerah. Keceriaan yang biasa yang selalu membuat kami terpesona tanpa akhir. Kami pun bernafas lega. Suhu badannya sudah normal kembali dan sudah mau makan walaupun sedikit.  Sehat selalu ya Nak…

Rabu, 19 Mei 2010

Jadi gemuk setelah menikah?

Katanya cowok bakalan jadi gemuk setelah menikah. Benarkah? 
Beberapa teman memang jadi semakin berisi badannya padahal baru beberapa bulan punya istri. Tapi  ada juga yang tetep segitu-gitu saja. Beberapa orang bercanda dengan bilang 'cocok susunya'. Beberapa yang lain bilang karena hidup jadi lebih tenang dan teratur, juga ada yang istri yang mengurusi suaminya. Jawaban paling mudah adalah tergantung ‘bakat’nya masing-masing. Kalo memang bawaannya kurus ya kurus aja terus.

Tapi masih ada pertanyaan yang tersisa tentang ini. Sampai sekarang saya tetap kurus walaupun sudah hampir 2 tahun menjalani kehidupan baru ini. Dan saya terus saja bertanya-tanya bagaimana mereka (para pria yang menjadi gemuk setelah menikah) itu  menjalani hari-harinya.

Awal-awal perkawinan adalah masa yang menggebu-gebu. Penuh dengan kegiatan fisik yang menghabiskan energi –yang konon menurut penelitian adalah kegiatan yang membakar kalori lebih banyak daripada bersepeda dan lari.  Anda semua pasti mafhum apa yang saya maksud.

Beberapa bulan –atau beberapa minggu, jika Allah berkehendak- kemudian, istripun hamil. Dalam banyak kasus, sang istri jadi banyak maunya, jadi lebih manja dan sensitif perasaannya. Banyak wanita yang mengalami berbagai hal tidak menyenangkan dengan tubuhnya. Mau tidak mau suami pun jadi waspada setiap saat. Siaga satu. Semuanya dilakukan serba hati-hati demi jabang bayi di dalam kandungan.

Lalu si buah hati pun hadir. Kesibukan baru dimulai. Tidak mungkin suami membiarkan istrinya sendirian mengurus bayi. Siang ngantor, malam hari tidak bisa tidur nyenyak karena ikut terbangun jika si bayi menangis. Akan panjang daftar kesibukannya jika kita rinci, tapi begitulah yang terjadi sampai beberapa bulan ke depan. Tidak ada waktu untuk bersantai.

Lalu kapan gemuknya?

[IM2] Kata Mereka Musuhnya Terlalu Cepat Mati

Iron Man 2 yang ditunggu-tunggu udah mulai tayang di Pekanbaru sejak akhir April. Tapi saya baru nonton hari sabtu, seminggu yang lalu (tanggal 8 Mei).

Kepengen nonton cepat sih, tapi kaos yang dipesan belum jadi. Payah deh, padahal udah bilang sama konveksinya mau dipake nonton, tapi  tetep juga lambat jadinya. Padahal kepengen nonton bareng mas rangga dan dek caca, pake kaos seragam kayak pas nonton Transformers dulu itu. Tapi apa daya kas tak kunjung tiba. Sampe seminggu kemudian, itu kaos belum juga selesai. Akhirnya daripada penasaran dan kebanyakan baca spoiler di forum-forum, beli tiket untuk berdua.

Beli tiketnya untuk pertunjukan jam setengah 3 sore. Sebelumnya, sejak pagi udah pasang status di FB ngajak nonton bareng beberapa orang. Tapi ternyata mereka sudah duluan nonton.

Jadilah kencan berdua aja. Masuknya terlambat karena istri salah liat jam. Pake beli makanan dulu di lantai bawah krn males beli di kantin 21 yang harganya nggak masuk akal itu. Pas masuk, eh udah mulai aja filmnya. Sampe di scene di mana Tony Stark sedang “disidang” untuk menyerahkan Iron Man kepada pemerintah. Ah.

Studionya penuh. Filmnya seru. Banyak juga anak-anak yang nonton. Di kursi depan kami malah anak-anak itu bersorak-sorak setiap kali Iron Man beraksi.

Saya banyak membaca komentar yang tidak puas dengan film ini di forum-forum movie. Di facebook pun banyak yang bilang di statusnya kalo film ini kurang bagus. Saya kok j adi bingung. Kurang bagus apanya? Karena saya sendiri berpikir film ini layak diberi nilai 8 dari skala 10. Dan satu lagi yang menandai bahwa film ini bagus menurut saya adalah bahwa saya tidak sempat merasa mengantuk sepanjang film, dari awal (walaupun terlambat) sampai akhir.

Banyak orang yang berpendapat bahwa Iron Man 2 terlalu banyak bicara dan dialog ketimbang action-nya. Wah.. Padahal saya sangat menikmati dialog-dialognya yang mengalir  dan banyak diselingi smart jokes yang bikin saya tersenyum-senyum sepanjang film. Saya pikir dialog dalam film ini dibuat dengan serius dan cerdas. Salah satu contoh yang jadi favorit saya adalah saat Tony Stark menolak menyerahkan Iron Man dengan mengatakan bahwa itu sama saja dengan pelacuran. Pintar sekali.

Dan untuk  klaim Iron Man 2 kurang banyak adegan kelahinya, masih mau action yang seperti apa sih? Di awal-awal ada pertarungan seru lawan Ivan, di tengah- film lawan Rhodes yang akhirnya membawa kabur warmachine, dan di bagian akhir ada pertempuran seru duet dengan warmachine melawan robot-robotnya Hammer  Industries plus Whiplash. Tak ketinggalan aksi super mantap dari Black Widow. Apa lagi? Well, kalau mengharapkan action dari awal sampai akhir sih mendingan nonton Merantau aja deh, dijamin full berantem.  Iron Man jelas berbeda dengan Batman atau Superman yang memang “kerja”nya memberantas kejahatan di jalanan.

Tapi beda kepala memang beda selera yah.. 

Kami masihbertahan di tempat duduk ketika film usai, karena di forum-forum movie sejak awal banyak yang berpesan untuk jangan cepat-cepat keluar dari bioskop saat film usai. Karena seperti juga film sebelumnya, setelah credit tittle ada scene pendek yang bisa jadi petunjuk untuk film marvel selanjutnya. Jika di film terdahulu ada adegan kemunculan Nick Fury, maka di film kedua ini katanya ada clue untuk proyek Marvel selanjutnya berupa penampakan palunya Thor.

Dan kami pun menunggu walaupun semua orang sudah keluar, walaupun lampu sudah dinyalakan kembali dan petugas kebersihan sudah mulai beres-beres. Tapi apa mau dikata, sudah nasib tinggal di kota dengan pelayanan listrik yang payah. Belum sampai habis credit tittle-nya, listrik mati!

Ah.
Ya sudah lah. Nunggu keluar di youtube saja.

Selasa, 18 Mei 2010

Kenapa pilih Obgyn Wanita?

Ternyata setiap anak memang unik. Bahkan sejak masih dalam kandungan pun udah keliatan bedanya masing-masing.  Di awal-awal kehamilan Hikari dulu, istri kalo tidur nggak mau tersentuh saya. Tersenggol sedikit saja kakinya saat sedang tidur, langsung protes. Apalagi kalo saya elus-elus perutnya, cepat sekali tangan saya ditepiskan. Tapi itu berlaku saat sedang tidur aja sih. Kalo mau tidur manjanya minta ampun. Minta dipijitin lah, mau dielus-eluslah, minta ini, minta itu. Nah kalo hamil yang kedua ini sikapnya biasa aja. Nggak ada penolakan seperti hamil pertama.

Istri suka banget makan yang manis-manis pas hamilnya Hikari. Sampe lauk pun dia doyan yang manis. Teh yang dibuatnya untuk saya setiap pagi pasti selalu kelebihan manisnya. Waktu mertuanya (ibu saya)  mau ke Pekanbaru, dia minta dimasakin ayam kecap a la ibu saya yang sudah pasti manisnya krn yang masak orang jawa. Padahal biasanya istri adalah selayaknya orang minang yang doyan makan pedas.   Beda banget dengan sekarang.  Kalo nemu makanan yang manis pasti selalu komplain “manis banget sih!” Padahal saat saya cicipi rasanya biasa saja, manisnya sedang. Saat mertuanya datang bawa ayam kecap, istri bilang “Ibu masaknya kok banyak banget ya pake gulanya”

Satu lagi yang terlihat jelas saat kehamilan Hikari adalah istri jadi hobi berdandan.  Suka banget kalo pake baju bagus. Mau ke pasar aja dandannya lamaa banget. Padahal biasanya cuek kayak bebek, pake lipstik Cuma kalo mau pergi kondangan.

Kondisi istri saat hamil Hikari juga lebih sehat daripada sekarang. Makanya istri cenderung pecicilan karena tidak merasa apa-apa. Tapi mugkin karena itu pulalah Hikari lahir lebih cepat dari perkiraan dokternya. Anak gadis kami itu lahir di saat kandungan istri baru 8 bulan 3 hari usianya.  Sementara itu kondisi kehamilan si adek agak sedikit lebih lemah dibandingkan kakaknya. Banyak keluhan dari istri. Sakit di sini, sakit di sana. Kok kayak gini, kok kayak gitu. Nggak enak kalo begini, nggak enak kalo begitu.  Saya nggak tau ini memang karena si adek lebih menyusahkan istri atau karena istri memang jadi lebih manja karena perhatian saya terbagi antara dia dengan Hikari –dan seringkali kalao keduanya merengek bersamaan yang saya tanggapi lebih dulu adalah Hikari.

Dokternya Hikari sejak masih dalam kandungan sampe lahir adalah dokter Imelda. Tempat prakteknya di jalan melur,  jauh banget dari rumah. Kalo berangkat ba’da magrib, sampe dokternya udah isya. Tapi tetep setia dengan dokter Imelda, soalnya kami sepakat untuk pake dokter perempuan. Saya nggak mau perut istri dipegang-pegang laki-laki walaupun itu dokter kandungan.  Kalo pun memang nggak ada dokter perempuan, biarlah ditangani bidan saja daripada dokter laki-laki. Beruntung, walaupun sedikit tapi masih ada Obgyn wanita di pekanbaru. Dan istri pun dasarnya memang pemalu. Jadi ini memang kesepakatan berdua. Tapi seperti saya bilang di entry tentang Panggilan Abi, istri saya ini cerdik luar biasa. Setiap kali ada orang yang bertanya kenapa kami pilih dokter Imelda padahal tempatnya jauh dari rumah, atau kenapa dokter Imelda padahal banyak dokter terkenal lain di Pekanbaru,  dia akan jawab “suami nggak ngebolehin kalo dipegang laki-laki” 

Tapi saya tentu tak bisa protes, karena memang demikian lah adanya. Masa iya saya membolehkan lelaki lain menyentuh-nyentuh tubuh istri saya. Toh dokter wanita juga ada dan nggak kalah pinter, kenapa mesti ke dokter laki-laki untuk memeriksakan kandungan?

Sampai bulan yang lalu pun kami masih ke dokter Imelda memeriksakan kehamilan si adek. Tapi tadi malem kami coba ke dokter Ayu di jalan ahmad yani, lebih jauh lagi dari tempat prakter dokter Imelda.

Sebenernya nggak ada masalah dengan dokter Imelda, istri juga udah nyaman dengan dia. Cuma kepengen cari second opinion aja. Soalnya kehamilan kedua ini lebih banyak keluhannya, dan dokter Imelda ini orangnya cool. Cenderung pendiam. Kalo nggak ada masalah dgn kandungan,  ya dia nggak akan ngomong apa-apa. Sekedar berbasa-basi atau apa kek gitu. Dan kalo ngasih tau pun ya emang yang penting-penting aja, nggak ngobrol sampe kemana-mana.  Waktu istri ngeluh sakit, dia cuma bilang nggak ada masalah. Bayinya sehat. Sakitnya wajar, namanya juga orang hamil. Begitu doang.

Dokter Ayu ternyata lebih muda dari dokter Imelda, dan lebih banyak bicara dibandingkan dokter Imelda. Selama mengoperasikan mesin USG, dokter Ayu sedikit lebih informatif. Alhamdulillah bayi kami sehat dan lengkap fisiknya.  Saat istri mengeluhkan sakitnya, dokter Ayu menjawab santai sambil tersenyum “Yah itu karena hamil Bu, apa boleh buat ya, harus kita tanggung sebagai wanita”  Ah, ternyata sama aja. cuma cara penyampaiannya aja yang beda. Sepertinya dokter Imelda dan dokter Ayu memiliki ilmu yang sama, soalnya waktu menuliskan resep, obat yang diberikan pun sama. Ha-ha.

Oh iya, si adek perkiraannya lahir akhir Juli. 

Jumat, 14 Mei 2010

[Dulu] Ogah Dipanggil Abi

Kemaren sore –setelah puas bermalas-malasan sejak pagi, karena libur- kami berangkat ke pizza hut jalan sudirman.  Ini dalam rangka memenuhi keinginan istri yang udah ngidam sejak beberapa hari yang lalu. Kalo saya sendiri sih kurang suka makan pizza. Proses timbulnya ngidam ini pun sebenernya agak janggal. Pas lagi asik nonton tivi, ada iklan paket murah di pizza hut. Eh, istri langsung nyeletuk “mau lah!” Dan besok-besoknya terus saja dibahas, kadang-kadang sambil elus-elus perutnya dan bilang “Kasian kita ya Dek, pengen pizza nggak dapet-dapet.”

Ternyata paket murahnya hanya berlaku untuk pesanan yang take-away. Haha.. kasian istri.

Hikari seperti biasa selalu jadi bahan perhatian orang. Ada satu pegawainya yang kayaknya naksir berat kemaren. Setiap lewat selalu ngajak maen. Trus ngambilin kursi untuk Hikari. Trus ngajak foto. Udah kayak orang terkenal aja itu anak.

Ketemu sama seorang teman yang dulu pernah sekantor. Anaknya lebih muda dari Hikari. Pestanya  kalau tak salah ingat, selisih 1 bulan dari tanggal pernikahankami. Mereka selesai lebih dulu karena memang datang sebelum kami. Sambil nunggu istrinya bayar di kasir, ngobrol-ngobrol dulu sebentar. Dia nanya panggilan Hikari ke saya. “Abi” jawab saya. Trus dia bilang “Kalo Adly manggil ummi sama ayah, haha”  Kenapa gitu? “Soalnya berat banget kalo dipanggil abi, sholatnya masih bolong-bolong” Haha… Dia tertawa dan saya ikut tertawa. Teringat seorang teman yang panggilannya persis seperti mereka –Ummi dan Ayah.

Jadi teringat saat dulu Hikari belum lahir. Istri kepengen dipanggil Ummi dan saya kepengennya pake nama panggilan dalam bahasa indonesia saja -Ayah atau Bapak.  Dulu saya selalu merasa lucu setiap kali ada orang yang berbicara dgn menggunakan bahasa indonesia dicampur-campur dgn kata-kata dari bahasa lain. Bukan berarti saya adalah pecinta bahasa indonesia, tapi rasanya nggak enak aja di telinga. Termasuk panggilan Abi-Ummi ini.

Tapi istri berkeras mau dipanggil Ummi, dan sepertinya tidak ada hal apa pun yang bisa mengubah keinginannya itu. Dan sebagai suami yang baik, saya pun mengalah.  Jadilah saya dipanggil Abi.

Dan istri saya itu ternyata memang cerdik. Dia telah menjebak saya sedemikian rupa. Dia yang memaksa saya memakai panggilan Abi, dan sekarang dia sering memakai panggilan itu untuk mengejek saya. Kalo subuh males-malesan bangun, dia akan bilang “Panggilannya Abi tapi sholatnya males” Pun jika saya keasikan nonton tivi di sore hari menjelang magrib. Atau jika saya tidur terlalu lama di hari libur melewati waktu dzuhur. Kalimat sakti itu akan keluar dari mulutnya.
Ah.

Sekarang sih saya sudah seneng dengan panggilan itu. Masih sering males-malesan bangun subuh, tapi saya beruntung punya istri yang tak pernah lelah “mengejek” saya. Panggilan ini juga sekaligus menjadi pengingat untuk diri saya sendiri agar menjadi semakin baik dan bisa menjadi kepala keluarga yang bisa dibanggakan.

Kami pulang menjelang magrib. Dan istri nggak mau rugi kayaknya. Udah jauh-jauh sampe ke sudirman, dia tetep juga beli paket murah yang diidam-idamkannya itu. Haha..


Selasa, 11 Mei 2010

Tikus Yang (Masih) Beruntung

Sebenarnya saya bukan orang yang percaya dengan takhyul, pamali dan larangan-larangan yang tidak terlalu jelas dasar hukumnya.  Tidak boleh ini, tidak boleh itu. Kenapa? Nanti begini, nanti begitu. Ah.

Rumah kami terletak di tengah kompleks, di sebelah tanah kosong yang rencananya akan dijadikan fasum/fasos. Tapi sampai penuh kompleksnya dihuni, itu tanah kosong dibiarkan saja terbengkalai tidak diapa-apakan. Akhirnya rumput dan perdu tumbuh subur. Dulu malah ada beberapa warga yang membuang sampah di situ sebelum ditegur oleh istri saya. Dan akhirnya tanah kosong di sebelah rumah itu menjadi habitat untuk serangga dan  binatang-binatang kecil lainnya. Hubungannya dengan takhayul apa?

Karena letaknya yang bersebelahan, jadi mungkin bitanag-binatang yang hidup di tanah kosong itu merasa kami adalah tetangga yang harus dikunjungi. Dan mereka datang silih berganti secara bergiliran. Ada masanya kodok-kodok kecil berkeliaran di dapur dan kamar mandi. Lain waktu gerombolan belalang beterbangan di ruang depan dan teras rumah. Beberapa kali kami menemukan serangga asing yang kami tidak tau namanya bermain-main dengan ceria di dalam rumah.

Seringnya sih kami biarkan saja mereka sesukanya. Toh tidak terlalu mengganggu juga. Kecuali  untuk binatang-binatang tertentu yang emang bikin geli, kami usir paksa. Seperti sekelompok binatang lunak sejenis bekicot tapi tanpa cangkang yang  pernah berkeliaran di lantai kamar mandi, terpaksa kami singkirkan. Geli dan jijik.

Waktu Hikari masih dalam kandungan, suatu kali giliran rombongan kecoak yang masuk rumah. Tidak banyak, tapi selalu ada. Masuk dari saluran pembuangan air di kamar mandi. Dan di sinilah takhayul itu bekerja mempermainkan perasaan saya. Ini binatang berbahaya, bisa menyebabkan sakit dan mesti dibinasakan. Tapi istri sedang hamil dan kata orang suaminya dilarang bunuh binatang. Katanya takut terjadi apa-apa dengan anaknya nanti kalo lahir.

Nalar dan logika bilang nggak ada hubungannya antara membunuh binatang dengan keadaan sang bayi. Tapi waktu kecil dulu ada cerita tentang hal kayak gini di desa sebelah. Ada pasangan suami istri yang istrinya sedang hamil tua. Si suami suatu malam pergi menangkap kodok di sawah untuk dijual. Masa itu adalah awal-awal orang mulai kenal dgn masakan dari daging kodok. Nah malam itu suaminya dapet kodok besar banget, kira2 ukurannya 3 kali ukuran kodok normal. Trus ditangkap dan dibunuh. Keesokan harinya istrinya melahirkan. Dan…. Jreng jreng! Anaknya menyerupai kodok. Beritanya heboh sampe kemana-mana. Banyak orang yang pergi ke desa sebelah. Saya tidak ikut melihat, tapi katanya si jabang bayi memang benar-benar berwujud seperti kodok. Beberapa hari kemudian si bayi malang itu meninggal dunia.

Hanya satu cerita. Dan mungkin saja itu kebetulan belaka. Tapi entah kenapa begitu membekas di pikiran saya yang akhirnya mengacaukan pikiran dan menyebabkan saya tidak berani membunuh kecoak yang berkeliaran di dalam rumah. Saya coba usir sebisanya tanpa menyakiti mereka. Pake sapu, disiram-siram pake air, dan cara-cara yang baik. Tapi sambil mengancam “Awas kalian nanti ya kalo anakku dah lahir.” Haha.

Sekarang tanah kosong itu sudah dibersihkan oleh pihak pengembangnya. Untuk sementara tidak banyak lagi binatang yang bermain di rumah kami. Sesekali saja ada capung atau kupu-kupu yang mampir. Tapi sepertinya memang rumah kami menarik untuk ditinggali. Mungkin karena penghuninya baik hati, haha. Akhir-akhir ini ada banyak tikus di langit-langit rumah. Saat malam hari kadang-kadang suaranya berisik sekali seperti ada pertandingan sepak bola atau mungkin konser musik.

Dan dilema itu kembali terulang. Saat ini istri saya sedang mengandung adeknya Hikari. Waktu Mbahnya Hikari yg di lampung (Ibu saya) bilang mau datang dan nanya mau dibawain apa, saya langsung jawab jebakan tikus. Tapi saat ibu saya datang membawa jebakan tikus yangs aya pesan, saya tidak berani menggunakannya dan istri saya pun menertawakan saya dengan ikhlas.

Kalian para tikus, perkiraan dokter si adek lahir pertengahan Juli. Bersiap-siap dan waspadalah. Kalau perlu larilah sejak sekarang.

Minggu, 09 Mei 2010

Dimana Orang Gila Meninggal Dunia?

Kemarin, siang hari saat kami sedang bersiap2 pergi kondangan acara kawinan teman sekantornya istri, ada laki2 berdiri di depan pintu dgn wajah memelas. Suaranya pelan saat berkata minta makan siang karena kehabisan uang. Katanya dia datang dari Jambi dan sejak tadi malam belum makan. Terbersit curiga karena dia masih muda, tapi lebih banyak rasa iba melihat wajah sayunya. Hari itu istri sengaja nggak masak, karena mikirnya bakalan makan siang di tempat pesta. Akhirnya kami beri uang saja seharga sebungkus nasi ramas di kedai nasi depan kompleks, sambil tak lupa menunjukkan arah ke kedai dimaksud.

Sampai sore harinya wajah laki2 itu masih teringat-ingat. Dan saya merasa menyesal karena hanya memberi uang untuk membeli makan saja, padahal kalau saya makan di warung pasti tak lupa memesan teh es manis atau es jeruk. Ah, tapi di kedai  depan kompleks itu kalau kita makan di tempat, tidak dibungkus untuk dibawa pulang, kita akan dapat bonus teh goyang dingin. Teh goyang adalah sebutan untuk teh yang tidak tawar tapi juga tidak terlalu manis. Jadi begini.. kalau misalnya untuk membuat teh manis kita butuh 2 sendok gula, maka di dalam teh goyang ini gulanya hanya 1 sendok. Sekedar ada rasa manis saja. Saya berusaha menghibur diri menghilangkan rasa bersalah dengan memikirkan mudah2an laki2 tadi cukup puas dgn nasi ramas dan teh goyang.

Laki2 di siang hari itu juga membuka ingatan saya tentang seorang laki2 setengah gila di masa kecil saya. Tidak ada lagi yang tau pasti nama aslinya, tapi orang2 memanggilnya dengan nama Mbah Ganto. Saya bilang setengah gila karena sepertinya dia memang tidak sepenuhnya gila. Dia masih merespon jika dipanggil. Masih mau mandi di kali walaupun hanya beberapa hari sekali. Dan beberapa tanda yang menunjukkan bahwa akalnya masih bekerja. Dia pun tidak mengganggu apalagi menyakiti orang lain di sekitarnya. Tapi saat kecil, saya tetap saja takut dgn Mbah Ganto ini. Karena bagaimana pun dia adalah orang dgn pikiran yang terganggu. Kita tidak tau apa yang ada dalam khayalannya kan..?

Yang ajaib dari Mbah Ganto ini adalah dia sopan sekali saat meminta makan ke orang lain. Jadi setiap hari  -pagi-siang-sore- dia akan duduk manis di teras atau di samping pintu sembarang rumah secara acak lalu berbicara dalam bahasa jawa yg cukup halus untuk meminta makan. Dia akan terus duduk di situ sampai si empunya rumah memberi makan atau mengusirnya. Jika diberi makan, dia akan berterima kasih dgn sopan -juga dalam bahasa jawa halus- lalu pergi dan melanjutkan aktivitas gilanya. Jika disuruh pergi, dia akan pergi dan mencoba di rumah yang lain. Tidak ada dendam, karena suatu saat di lain hari dia bisa saja datang ke rumah yang pernah mengusirnya. Oiya, ada satu lagi yang menarik. Tiap kali dia minta makan dan lalu kita bertanya "mana wadahnya?" dia akan beranjak dari duduknya, mencari pohon pisang terdekat, lalu mengambil daunnya dan kembali lagi ke rumah. Pintar.

Saya lupa sampai umur berapa saya masih melihat Mbah Ganto itu. Tapi rasanya saat saya SMP, dia tak pernah lagi datang ke rumah saya. Tidak ada yang tau pasti kapan dan dimana dia meninggal. Tapi di manapun, udah2an ada orang baik yang mengurus dan menguburkannya.

Slay Evil Immediatly

Ada Odiva yang baru buka deket rumah. Yaah.. nggak baru-baru banget sih bukanya, udah beberapa minggu yang lalu. Dan juga nggak deket-deket amat dari rumah, haha.. tapi naek motor nggak sampe 5 menit kok. Di sebelah BRI situ, setelah lampu merah, di seberang tukang jual helm...

Hari jumat sewa 4 film yang dulu kepengen ditonton tapi nggak tayang di bioskop sini. Ini lah manfaatnya tempat sewa film, karena saya bukan peminat bajakan. Bukan karena masalah moral atau semacamnya sih, cuma males aja dgn kualitas bajakannya yang hampir bisa dipastikan tidak memuaskan. Makanya kalo ada film baru yang bagus dan ternyata nggak masuk ke sini ya cuma bisa gigit jari. Sebenernya ada banyak sih tempat rental film semacam Odiva ini di Pekanbaru. Tapi kebanyakan lokasinya di tengah kota sana, jauh dari rumah. Males kalo mesti bolak-balik pas minjem dan balikinnya.

Sewanya sebenernya 3 film aja, tapi dapet bonus 1 film. Salah satunya The Punisher-War Zone, salah satu dari sekian banyak jagoan Marvel. Ini ceritanya bersetting waktu 4-5 tahun sejak Frank Castle "berubah" jadi The Punisher dan bergentayangan memburu lalu menghabisi keluarga mafia satu persatu. Bergerak di luar hukum membasmi kejahatan langsung tanpa banyak cerita dan proses pengadilan yang berbelit-belit yang seringkali malah berpihak pada penjahat.

Nonton film ini kok saya jadi inget Hajime Saito dari manga Rurouni Kenshin (Samurai X). Dua karakter ini punya kesamaan dalam cara pandang terhadap kejahatan. Meskipun dgn latar belakang masa lalu yang berbeda, tapi prinsip mereka sama. Yang jahat langsung bunuh saja. Nggak usah banyak tanya, kalo udah jelas keliatan jahatnya ya langsung habisi saja. Seandainya tokoh semacam The Punisher ini nyata dalam dunia kita saat ini, gimana ya...

Aku Soku Zan
Jahat Langsung Bunuh
Slay Evil Immediatly

Kamis, 06 Mei 2010

Finally.. gmail account

Mulai ngerjain laporan ini lagi, pemeriksaan yang surat perintahnya terbit desember 2008. Sebenernya nggak susah-susah amat, tapi ya begitu lah seninya orang meriksa. Ada aja yg bikin tertunda. Ada pemeriksaan yg lebih mendesak utk diselesaikan, jadi lama karena nunggu jawaban konfirmasi yg bisa berbulan-bulan, atau bisa juga cuma karena males... hihi.. Kalo diinget-inget lagi, ini kantor udah ganti kepala kantor sampe 4 kali dan laporan ini blm selesai juga. Hweee... Rekor banget.
Tapi sekali ini harus selesai lah. Tinggal finishing aja kok.
-lha kok malah sempet-sempetnya ngeblog?-

Ini tadi sebenernya nggak direncanakan mau ngeblog segala. Sekedar iseng-seng bikin akun di gmail, e lha kok sukses. Padahal biasanya selalu gagal. Kan kalo bikin akun di gmail di tahap terakhirnya ada tuh permintaan nomer Hp untuk ngirim kode akses. Nah dari dulu tuh nggak pernah berhasil lewat dari tahap ini. Kode aksesnya nggak pernah masuk ke inbox, entah kenapa. Lha tapi barusan ini kok ya berhasil. Ya jelas seneng banget jadinya. Dan akkhirnya keterusan bikin blog ini deh. :D

Baiklah.
Mau ngutak-atik laporan lagi.

P.S.
Ini postingan pertama, biasanya isinya kenalan yah... hihi
Hikari itu nama anak gadis saya. Itu yang pertama. Selanjutnya kita berkenalan sambil nulis aja yah...
Salam. :)