Selasa, 18 Juni 2013

Hikari dan Leptop

Leptop tiba- tiba mati saat Hikari sedang main mewarnai gambar.
- "ah ngapa kok mati leptopnya, bi?"
+ "panas mungkin, dari kemaren kan idup terus"
- "panas?"
+ "iya, cobak peganglah bawahnya"
- (pegang) "iya panas"
+ "kurang istirahat leptopnya tu"
- "pilek dia ya bi? batuk?"
+ "ha?"
- "iya, kak ai kalo pilek badannya panas"

Senin, 17 Juni 2013

Hikari Dan Rumput Warna Kuning

Sama seperti saat di PAUD Thursina dulu, saat memasuki akhir tahun ajaran, Hikari membawa pulang buku-buku yang selama ini dipakainya di PAUD Mentari. 
Satu paket buku itu dibeli pada saat pertama kali dia masuk di tahun ajaran baru. Pembayarannya bersamaan dengan biaya baju seragam. 
Bukunya ada banyak dan bermacam-macam. Isinya dari mulai mewarnai hingga cerita-cerita pendek.

Saat saya sampai di rumah sore hari itu, Hikari sedang asik dengan buku-bukunya. Minta saya temani sampai malam harinya. Bertanya ini dan itu tak ada hentinya. Yang ini harus diapakan? Yang ini betul apa salah? Dan seterusnya. Kebetulan juga Hoshi sudah tidur, jadi tak ada yang mengganggunya.

Ada yang menarik saat dia mewarnai sebuah gambar rumah, ada pagar dan rumputnya juga:
Abiyo : "Itu rumput kok warnanya kuning?"
Hikari : "Kata ibu guru Kak Ai, warna apa aja boleh dipake"
Abiyo : "Iya sih, tapi masa rumput warnanya kuning, rumput kan hijau.."
Hikari : "Kalau udah lama nggak disiram memanglah jadi kuning, Abi"

Abiyo : "...."


:D

Minggu, 16 Juni 2013

Minta Tolong Jangan Maksa

Harus hati-hati sekali memilih kata dan kalimat saat berbicara kepada balita. Karena salah-salah, kalimat kita akan dibalikkan ke kita saat kita sudah lupa pernah mengucapkannya.

Pada suatu hari.
Hikari sedang main di teras, Hoshi sedang nonton di ruang depan.
Hikari : "Dek tolong ambilkan mainan Kakak di situ:
Hoshi : "Dek Osi lagi nonton"
Hikari : "Cepet geh Dek, Kakak masih sibuk" (sibuk main?)
Hoshi : (nada bosan) "Dek Osi lagi nontooon"
Abiyo : (ikut campur) "Kalau minta tolong jangan maksa dong, kan Kak Ai bisa ambil sendiri"
.....................

Pada hari yang lain.
Abiyo : "Hikari tolong bereskan mainannya kalo udah siap mainnya, jangan dibiarkan aja."
Hikari : "Kak Ai masih malas"
Abiyo : "Eeh, anak sekolah kok nggak bereskan mainan. Nanti nggak 'good' lah jadinya."
Hikari : "Iya tapi Kak Ai masih malas, Abi minta tolongnya jangan maksa geh.."
......................

Senin, 10 Juni 2013

Hikari Dan Kisah Tiga Permen

Saya termasuk orang yang tidak suka jika berbelanja lalu diberi kembalian tidak dalam bentuk uang. Biasanya sih permen.
Rasanya jadi terpaksa padahal kita kan nggak ada niat untuk beli permen.
Apalagi kalau ngasih kembalian permennya nggak pake basa-basi. Langsung kasih gitu aja. Kalau pakai basa-basi sih masih mending, misalnya : "Mohon maaf yang teramat sangat ya Pak, kami kehabisan uang kecil. Sudah berusaha nukar ke mana-mana, sampe ke bank juga ternyata nggak dapet. Nukar ke kotak amal di masjid juga udah keduluan orang lain. Jadi khusus hari ini kami kembalikan uang bapak dalam bentuk permen ya.." dengan wajah yang sangat menyesal.
Tapi dalam praktek sehari-hari, amat sangat jarang ada yang seperti itu.
Banyak penjual yang mengambil langkah mudah. Daripada repot harus menukarkan uang besar dengan pecahan kecil untuk kembalian, kasih permen aja ke pembeli. Sungguh cerdas.
 
Jadi kemaren siang ke alfamat dengan Hikari.
Belanjanya 11.600, kasih uang ke kasirnya 12.000
Dan si mbak kasirnya ngasih kembalian permen.
Langsung pasang tampang males sambil bilang: "nggak usah deh, ambil aja permennya mbak" sambil siap-siap mau pergi aja.
Nggak taunya Hikari nyamber : "Kak Ai mau, Bi" sambil narik-narik ujung baju.
Nah. Jadi serba salah. Tadi udah pasang tampang jutek, masak mau diambil itu permen? Gengsinya mau dikemanain?
Tapi karena Hikari kayaknya mau banget, ya udah deh ngalah.. Gengsinya buang ke laut dulu.
Akhirnya poker face deh : "Oh Kak Ai mau katanya mbak"
.........



Tiga butir permen yang menghancurkan gengsi.

Selasa, 04 Juni 2013

Saat-saat Malasnya Hoshi

Dalam kondisi normal, Hoshi ya sama dengan Hikari. Pecicilan dan tak bisa diam. Bergerak ke sana dan ke mari tak kenal capek. Memang tidak seheboh dan selincah kakaknya, tapi dia selalu bisa mengikuti gerakan Hikari jika sedang bermain berdua. Aktif selayaknya anak balita yangs ehat.

Tapi ada juga saat-saat tertentu di mana Hoshi menjadi sangat malas bergerak. Kalau sudah begitu jangankan disuruh berdiri atau berlari, bergeser satu senti dari tempatnya saja dia tak akan mau. Dibujuk seperti apa pun dia bergeming dan akan bertahan di posisinya.

Ini biasanya terjadi saat dia sudah mulai mengantuk. Atau bisa juga saat dia baru saja terbangun dari tidur. Di situasai ini, selain malas bergerak dia juga cenderung lebih cengeng dan pemarah. Tersenggol sedikit saja bisa langsung merengek atau bahkan memukul. :D

Juga sering terjadi jika dia sudah dalam posisi wuenak ketika sedang menonton film-film kartun di laptop. Bisa dalam posisi duduk atau tiduran. 

Yang kadang lucu adalah jika dia sedang dalam mode malas dan ingin minum susu. Dia akan merengek kepada saya atau umminya minta diambilkan susu kotaknya. "Mau mimik susu milo," begitu katanya. Lalu jika disuruh mengambil sendiri, dia akan menjawab : "Ummi aja yang ambil!" dengan nada memerintah.

Padahal susu itu letaknya tak jauh dari tempat dia berada. Tapi dia kekeuh tak mau bergerak. 
Dan jika dibilang : "Kan dekat tu susunya sama adek," maka dia akan menjawab : "Adek nggak sampe ni."
Dia berkata seperti itu sambil menjulurkan salah satu tangannya ke arah di mana susunya berada, sambil tetap tak bergerak. Seolah-olah ingin mengatakan bahwa panjang tangannya ya cuma segitu, nggak sampai untuk menjangkau susunya. :D

Kadang mengesalkan, tapi lebih sering lucu sih melihat gaya dia yang seperti tu.