Jumat, 31 Juli 2015

Hikari Anak Sekolah Alam


Ini adalah SDIT Alam Alkarim, sekolahnya Kak Ai. Sekolah pilihannya sendiri setelah melalui berbagai drama yang lumayan bikin galau. Well, ada banyak sebab sih, tapi alasan utamanya adalah karena harus mencari titik temu antara keinginan kami dengan maunya dia.

Sebagai orang tua, pasti dong kami ingin anak-anak mendapatkan pendidikan yang sebaik-baiknya. Karena kami akan dengan sepenuh hati mempercayakan pendidikannya di sekolah, tentu inginnya Hikari bisa sekolah di tempat yang bagus dan mengajarkan nilai-nilai islami untuk bekal hidupnya nanti. Tapi tentu saja kami juga tidak bisa mengabaikan pendapat Hikari. Karena bagaimana pun dia yang akan menjalani nantinya. Dia yang akan berada di sekolah dan berinteraksi dengan guru serta teman-temannya setiap hari.Nyaman atau tidaknya dia, kami yakin adalah salah satu kunci keberhasilan pendidikan yang utama.

Berkeliling lah kami ke sekolah-sekolah di bandar Lampung ini. Sekolah-sekolah yang -menurut penelusuran kami dan berdasarkan rekomendasi dari teman-teman- merupakan sekolah yang bagus. List-nya sebenarnya tidak terlalu banyak, karena kami inginnya Hikari masuk SDIT. Atau sekolah-sekolah bernafaskan islam yang kuat kurikulum agamanya. Tapi karena lokasinya yang terpencar-pencar, jadi ya cukup memakan waktu dan tenaga juga untuk mendatanginya satu persatu.

Dan Hikari bukan anak yang mudah dibuat terkesan. Persis seperti Ummiyonya, cenderung perfeksionis dan mempertimbangkan banyak detail. Sekolah A nggak mau, sekolah B nggak suka, sekolah C ogah. Terus seperti itu, selalu saja ada yang kurang sreg di hatinya. Sampai kami kehabisan pilihan di dalam daftar. Well, ada sih yang kabarnya bagus dan belum kami lihat, tapi tidak masuk dalam daftar kami karena kemungkinan besar kami akan sangat kerepotan dengan biaya pendidikannya. *nasib pegawai negeri kelas menengah..*

Sampai kemudian (mantan) tetangga kami di Perumahan Wana Asri dulu mengusulkan Sekolah Alam Alkarim. Anak mereka juga bersekolah di situ, sudah naik kelas dua.

Ini memang sekolah baru. Lokasinya di Kelurahan Pinang Jaya, Kemiling. Masuk sekitar 1 kilometer dari Jalur dua Kemiling. Daerahnya masih asri dan udaranya masih segar karean memang dikelilingi pepohonan dan jauh dari jalan besar. Nyaris tidak ada polusi dari kendaraan bermotor di sini. Baru mulai beroperasi sejak tahun ajaran yang lalu. Jadi, kalau Hikari jadi masuk sini, Hikari adalah angkatan kedua.

Dan tak disangka, Hikari langsung suka pada pandangan pertama ketika kami bawa dia melihat lokasi sekolahnya. Pada waktu kami datang, sedang ada tes untuk anak-anak yang ingin mendapatkan beasiswa biaya pendidikan. Saat itu ada Dhea juga, tetangga kami yang lain di Wana Asri dulu, yang sudah duluan sekolah di TK Alkarim. Jadi Hikari dan Hoshi bermain-main menjelajah sekolah bersama Dhea sementara kami bertanya kepada guru dan petugas pendaftaran yang ada. Sepertinya adanya Dhea ini juga jadi salah satu hal yang membuat Hikari mantap memilih Alkarim.

Setelah menimbang dan mendengar penjelasan dari petugas bagian pendaftaran (yang sepertinya adalah guru-gurunya) dan melihat Hikari yang langsung setuju, kami akhirnya memutuskan ini lah sekolah di mana kami akan mempercayakan pendidikan Hikari selama enam tahun ke depan. Sekolah Dasar Islam terpadu dengan konsep Alam yang nampaknya cocok dengan Hikari yang cenderung lincah dan susah untuk duduk tenang dalam waktu yang lama.