Hari jumat dapat undangan acara ulang tahun dari Nailah Sabri Affanka. Ulang tahun yang kedua, di Vanhollano jalan jenderal sudirman. Acaranya hari minggu.
Nailah ini anak dari oom hlboy, yang bertahun-tahun menjadi teman kos saya sewaktu masih remaja bujangan dulu. Jadi udah kayak sodara sendiri lah, walaupun banyak ngeselinnya. Hahaha.
Oke, acaranya jam setengah tiga sore. Jadi akan berangkat dari rumah sekitar jam 11-an. Karena ada 2 undangan lain yang juga harus didatangi. Satu undangan perkawinan teman kantor saya di jalan inpres. Satu lagi undangan perkawinan adeknya kawan si ummi di jalan sekolah sana. Melihat lokasi masing-masing pesta, jadwal 'perjalanan' hari itu adalah Inpres-Vanholano-Sekolah.
Tapi rencana memang seringkali cuma terlihat mudah saat dibuat, tapi sangat sulit ditepati.
Hikari dan Hoshi begitu bersemangat bermain sejak pagi buta. Terus merusuh, berebut, kejar-kejaran, nangis bergantian sampai akhirnya diam karena kecapekan. Lewat sedikit dari jam 10, keduanya sudah tergeletak di kamar lalu tertidur. Umminya yang menemani pun akhirnya ikut tertidur dengan nyenyaknya.
Menjelang waktu dhuhur belum juga terbangun. Mau dibangunkan pun rasanya tak tega. Akhirnya saya biarkan saja. Menunggu mereka bangun sambil nonton film hasil donlotan di ruang depan. Sampai akhirnya saya pun tertidur. Mungkin karena udara yg memang sejuk.
Saya terbangun karena kaget tiba-tiba Hikari sudah duduk manis di dada. Sudah jam satu lewat. Ternyata Hoshi dan umminya pun sudah bangun. Hoshi malah sudah asik duduk manis disuapin umminya.
Setelah persiapan yang selalu heboh dan rame, tepat jam 2 kami berangkat. Rencana akan tetap 'patuh' pada jadwal yang sudah disusun. Tapi ternyata tidak berjalan mulus.
Belum beli hadiah untuk Nailah. Jadilah mampir dulu di toko kado-kado. menghabiskan waktu setengah jam untuk pilih-pilih dan bungkus-bungkus. Padahal undangannya kan setengah tiga. Kalau mampir dulu ke jalan Inpres, jam berapa sampai di sudirman mengingat jaraknya yang lumayan jauh dan hari minggu yang kemungkinan macet di jalan Nangka. Sempat ragu di simpang pasar pagi arengka. Tapi akhirnya diputuskan langsung ke Sudirman karena dan nanti sore aja ke jalan Inpres.
Ternyata memang sedikit macet di simpang Nangka. Hujan yang intensitasnya bervariasi sepanjang jalan, kadang lebat, kadang rinai saja. Tapi menjadi benar-benar lebat saat kami tiba di Vanholano. Tidak ada payung. Dan masih diperparah lagi, tidak ada tempat parkir yang kosong di sekitaran situ. Baiklah. Jadi saya turun duluan membawa Hikari dan Hoshi sementara umminya berputar lagi masuk ke mal pekanbaru untuk parkir.
Lewat sedikit dari jam 3 sore, dan ternyata belum terlalu ramai anak-anak yg datang. Mungkin karena hujan. Acaranya di lantai 2. Sambil menggendong Hoshi saya berbincang2 sebentar dengan bapak Nailah di depan pintu. Lalu menyuruh Hikari masuk ke dalam ruangan yang di dalamnya sudah tertata kursi-kursi rendah dan sudah ada beberapa anak yang duduk di situ.
Hikari masuk dengan wajah senang. Perhatian saya teralihkan darinya sesaat karena melanjutkan obrolan. Dan terkejut tiba-tiba saat mendengar tangisan Hikari yang ternyata sudah berlari keluar ruangan langsung ke arah tangga turun. Saya berteriak tapi telat bereaksi. Beruntung bapak Nailah bisa menyusulnya tepat waktu sesaat sebelum Hikari mencapai tangga. Jika tidak, entahlah, mungkin anak gadis itu sudah terguling sampai ke lantai 1.
Dia masih menangis dalam gendongan bapak Nailah. Dan saya baru menyadari penyebab insiden barusan setelah menengok ke dalam. Ternyata ada 2 badut di situ, satu donal bebek dan satu lagi semacam tokoh joker yang ada di kartu remi. Pasti mereka itu sumber ketakutan Hikari.
Maaf ya Nak..
Sejak kapan Hikari takut badut? Ceroboh sekali sampai saya tidak menyadarinya. Tapi memang selama ini tidak pernah ada tanda-tanda itu. Pernah ketemu dengan badut KFC dan dia anteng-anteng saja. Pernah juga melihat badut Spongebob dan tidak ada reaksi berlebihan.
Selanjutnya adalah drama. Kami duduk jauh di pojokan menunggu umminya datang. Hikari terus merengek2 minta pulang sementara saya terus berusaha membujuknya, meyakinkan bahwa badutnya tidak jahat dan ada abi serta umminya. Hoshi pun tak mau kalah ikut berusaha mengelus-elus kepala kakaknya.
Tak lama umminya datang dan Hikari langsung menempel tak mau lepas. Acara di mulai dan Hikari terus begitu, di pelukan umminya yang duduk di bagian belakang bersama orang tua yang lain. Dia memang begitu. Sekali saja mengalami hal buruk, butuh waktu lama untuk recovery.
Hoshi?
Hoho.. Dia membaur dengan cepat. Saya dudukkan dia di kursi rendah itu bersama dengan anak-anak yang lain. Dan sepertinya dia merasa nyaman. Ikut bergembira dengan acara yang diramaikan oleh kak badut joker kartu remi. Bengong melihat ke arah badut. Lalu tersenyum-senyum dan sesekali tertawa jika semuanya tertawa. Juga sesekali ikut mengangkat tangannya bersama yang lain jika kak badut bertanya atau meminta sesuatu.
Sampai acara berakhir, Hoshi mengikuti dengan antusias. Ikut makan juga sama-sama dengany ang lain. Malah langsung akrab kalo ada kakak-kakak yang ngajak senyum ke dia. Sempat jahil juga godain kakak-kakak yang duduk di sebelahnya saat sedang makan.
Hampir jam lima sore saat kami bubaran. Dapat tentengan buat anak-anak, dan balon juga. Hikari sudah tersenyum lagi. Hoshi keliatan capek tapi senang. Hujan sudah reda, dan saya kelaparan karena siang tadi belum makan. :)
Pesta yang meriah dan berkesan. Selamat Ulang Tahun, Nailah. Semoga jadi anak pintar dan shalehah.