Selasa, 14 Juni 2011

Hikari dan Kulkas Tanpa Kunci

Dalam hidup, katanya, selalu ada kompensasi yang harus ditanggung untuk setiap hal yang terjadi. Ada harga yang mau tak mau harus dibayar untuk 'kesenangan' yang kita nikmati.

Temans yang pernah baca manga Full Metal Alchemist atau nonton animenya pasti masih ingat kalau di situ berlaku prinsip pertukaran yang seimbang. Maksudnya untuk melakukan transmutasi kimia menciptakan benda tertentu diperlukan "bahan baku" tertentu yang jumlahnya setara. 

Mmm... Pembukaannya terlalu keren nih. Haha.. Bikin bingung ya... Kalau gitu, mohon abaikan saja deh. Karena saya juga jadi susah mau menghubungkannya dengan cerita yang akan saya tuliskan.

Begini..

Sejak bisa berjalan dan berlari dengan baik dan benar, Hikari mulai tertarik dengan kulkas. Kulkas di rumah kami itu kulkas kecil, satu pintu. Jadi tidak terlalu tinggi. Tak butuh waktu lama Hikari pun bisa menjangkau pegangan kulkas itu dengan tangannya. Tapi meski begitu, awalnya dia belum bisa membukanya. Lalu umminya mengajari dia cara membuka dan menutup kulkas itu.

Awalnya tak ada masalah dengan kepandaian barunya itu. Justru lumayan berguna karena kadang Umminya jadi bisa minta tolong diambilkan sesuatu dari kulkas jika sedang memasak di dapur. Menyenangkan dan membanggakan melihat dia bisa melaksanakan perintah-perintah sederhana itu.

Tapi yang terjadi hari-hari berikutnya adalah hal yang lumayan merepotkan. Hikari menjadikan kulkas itu sebagai mainannya. Kulkas di rumah kami itu tidak ada kunci pengamannya, jadi dia bisa membukanya setiap saat.

Tiap sebentar buka kulkas..
Mengambil makanan atau minuman yang tersimpan, baik makanan yang siap makan atau bahan mentah seperti sayuran. Paling merepotkan saat dia mengambil batu es di dalam freezer lalu menjadikannya mainan di lantai yang tentu saja akan mengundang kemarahan umminya karena lantai jadi becek dan licin.
Memindah-mindahkan barang-barang yang ada. Dikeluarkan seluruhnya, lalu dimasukkannya lagi. Seolah-olah dia ingin menyusun ulang barang-barang itu.
Main-main dengan saklar lampunya.
Dan yang paling parah adalah dia menjadikan kulkas itu sebagai tempat untuk mendinginkan badan. Jadi dia buka pintu kulkas itu, lalu duduklah dia di tepi kulkas dan pintunya ditutupnya (walaupun tentu saja tidak akan bisa tertutup karena terhalang badannya). Duduklah dia berlama-lama di situ sampai kami bujuk atau tarik paksa untuk pindah.

Terpikir untuk memodifikasi pintu kulkas itu supaya bisa dikunci, tapi belum tau caranya bagaimana. Ada teman yang memberutahu kalau ada semacam alat yang bisa dijadikan kunci yang biasanya dijual di hipermarket besar di bagian barang-barang dari jepang, tapi kami belum ketemu alat yang dimaksud.

5 komentar:

  1. gerah kali om hikarinya..hahaha..dulu mesin cuci sekarang kulkas..besok apa lagi ya yg bakal di observe hikari

    BalasHapus
  2. Hihi..
    Selain krn Pekanbaru memang panas siang malam, Hikari juga memang lebih nyaman di tempat dingin
    Tidur malam aja buka baju, padahal kamar udah pake ac

    BalasHapus
  3. Kalau didinginkan pakai display cooler yang dijual oleh para pen jual display cooler itu aman nggak ya gan kira-kira? :D

    BalasHapus