Rabu, 22 September 2010

Para Penguasa Tempat Tidur

Ada masalah yang sepertinya sepele tapi ternyata cukup penting menjelang kelahiran Hoshi yang tidak kami antisipasi jauh-jauh hari.

Tempat tidur kami adalah kasur berukuran 180x200cm. Sebenarnya cukup lah untuk kami bertiga. Dan memang awalnya cukup-cukup aja. Tapi itu cuma berlaku saat Hikari masih newborn dan posisi tidurnya begitu-begitu saja di satu tempat. Hikari di tengah dengan saya dan istri di samping kanan-kirinya. Posisi itu kemudian berubah karena beberapa kali saya secara tak sadar berguling dan menimpa Hikari. Hehe.. Untung istri selalu memergokinya. Jadi akhirnya istri yang ditengah, memisahkan saya dengan Hikari.

Begitu Hikari mulai bisa berguling, keadaan jadi lebih sulit lagi. Karena dia benar-benar menjelajahi kasur dari tepi sini ke tepi sebelah sana saat tidur. Hanya diam sebentar saja menetap di satu titik. Dan entah kenapa, seringkali dia seperti dengan sengaja seperti hendak mengusir umminya supaya menjauh. Dalam tidurnya yang berpindah-pindah itu, Hikari sering menjejak-jejakkan kakinya kepada umminya agar bergeser. Terus begitu sampai umminya tiba di tepi kasur. Ini terjadi setelah umminya ketauan mengandung. Apakah bentuk kecemburuan pada calon adek yang masih dalam kandungan? Entahlah.

Parahnya, bukan hanya Hikari yang tidurnya tak bisa diam. Saya pun seperti itu. Sudah terbukti dengan hampir tertindihnya Hikari beberapa kali. Dan istri juga sering dengan isengnya mengambil foto kami berdua yang sedang tidur menguasai kasur.

--begini --


--atau begini--


dan berbagai posisi aneh lainnya yang benar-benar tak beraturan dan tak tentu arahnya.

Maka kemudian, ketika Hoshi lahir kami pun kebingungan memikirkan tempat untuknya. Tak mungkin Hoshi tidur bersama kami mengingat pola tidur Hikari -dan saya- yang tak beraturan. Masih mending kalau cuma ditindih Hikari, lha kalo ketimpa kaki  saya..?

Ibu mertua pun muncul sebagai pemecah masalah. Pake box bayi yang biasa dipake oleh pasien yang melahirkan di rumah. (Untuk yang belum tau, ibu mertua saya adalah bidan.)  Box bayi sederhana, bukan yang mewah dan mahal. Tapi dengan tambahan kasur dan selimut, jadilah tempat yang menyenangkan untuk meletakkan Hoshi. Maka begitu lah sampai saat ini. Hoshi tidur nyaman sendirian di dalam box-nya yang diletakkan tepat di sebelah kasur kami. Aman dari gangguan Kakak dan abinya. :)










7 komentar:

  1. huehehheheeee....kalo di rumah malahan lebih parah...selain ayahnya..semua tidurnya ya seperti itu...tanpa terkecuali....bunda nya...!! hihihi

    BalasHapus
  2. huhuhu
    nunggu Hoshi besar deh
    tengok ntar dia tidurnya tenang atau sama aja kayak Hikari

    BalasHapus
  3. berarti lasaknya hikari turunan dari ayahnya.. ckckckckckck.. mudah2an hoshi ga kayak gitu.. kasian umminya ntar.. 1 lawan 3.. bisa2 tidur di lantai.. wkwkwkwk

    BalasHapus
  4. betul betul
    memang Hikari suka niru tuh :D
    kalo liat kulitnya sih, mudah2an si adek ngikut umminya
    soalnya sekarang aja udah sering kena usir sama Hikari

    BalasHapus
  5. sedang tidur adja pakai gaya, palagi sedang bangun yaaa... ;)

    BalasHapus
  6. hihi
    padahal tak berpose tapi dibilang pake gaya
    apa kami memang fotojenik ya?

    BalasHapus
  7. mreka berdua emang penguasa kasur.
    ditinggal bentar ke toilet, mbuat susu hikari, udh deeh.. gk ada lg tempat buat ummi.
    kadang jd tidur depan TV, kadang ya dilantai kamar nunggu ada kesempatan naik.. ^^
    klo lg jahat ya... abi mreka dicolek buat nggeser.. wkwk
    -ola-

    BalasHapus