Temans yang hobi baca komik Naruto pasti tau dong Kakashi-sensei. Ninja senior pembimbing trio Sakura-Naruto-Sasuke yang hobinya baca novel mesum itu.
Yang ngikutin cerita sejak awal (bukan baru-baru aja setelah Naruto heboh) pasti masih inget kalo dulu di chapter-chapter awal diceritakan kalo Kakashi ini ninja yang hebat luar biasa, punya kemampuan meniru dengan sempurna jurus lawannya cuma dengan sekali lihat. Makanya kemudian dia dijuluki Copy Ninja Kakashi, dan konon katanya sudah lebih dari seribu jurus yang ditirunya.
Pokoknya pas awal-awal dulu ngefans banget deh. Kalo di forum-forum internet maupun intranet sering make nickname Hatake Kakashi. Eeh, tapi semakin ke sini kok semakin nggak ada apa-apanya itu Kakashi. Bermunculan tokoh-tokoh baru yang kesaktiannya sampe ke ujung dunia nggak ada lawan. Ilfil berat dan akhirnya saya males ngelanjutin koleksi komiknya. Padahal sebenernya nanggung yah, udah sampe jilid 40-an.
Dan nggak cuma dalam komik Kakashi tak ada apa-apanya. Karena ternyata Hikari punya kemampuan meniru yang tak kalah dahsyat dibandingkan Kakashi.
Banyak kata yang baru sekali didengarnya pun bisa langsung ditirukan dengan nyaris sempurna. Walaupun hanya pada saat itu saja dan tak akan diulanginya lagi walaupun kita minta berulang-ulang. Dia bisa mengucapkan Abi dan Ummi, tapi panggilannya kepada kami berdua adalah Ma, kadang-kadang Bi dan Mi. Tapi yang sering digunakannya adalah Ma.
Gerakan-gerakan berupa isyarat tangan maupun isyarat kepala pun dengan cepat dikuasainya. Memanggil, menggeleng, menolak, menunjuk, mengangguk, meminta, dadah, kiss-bye, dan bermacam-macam lainnya.
Beberapa hari yang lalu, kami dibuat tertawa terbahak-bahak sekaligus terkejut melihat gaya meniru terbarunya. Setiap kali Hoshi menangis, biasanya dia akan berteriak kepada kami memberitahu. Jika kami di luar kamar, dia akan berusaha menarik-narik kami ke kamar dan lalu menunjuk-nunjuk ke keranjang tempat Hoshi tidur. Lalu jika kami sudah menggendong Hoshi, dia akan menjulurkan kedua tangannya ke depan. Meminta untuk menggendong Hoshi. Biasanya kami tempelkan saja Hoshi di tangannya yang menjulur itu. Karena jika tidak, dia akan berteriak memprotes. Setelah dirasakannya Hoshi di tangannya, dia pun akan tersenyum puas lalu mencium Hoshi.
Biasanya sampai di situ saja. Tapi kemarin itu setelah dia mencium Hoshi, dia lalu mengangkat bajunya dari bawah seperti hendak membukanya, tapi hanya sampai di bagian dada. Dan kata berikutnya yang keluar dari mulutnya tak terkira sama sekali ; Mimik.
Masya Allah. Wajahnya serius sambil memandang Hoshi. Kami tak bisa menahan tawa. Baru lewat sedikit dari setahun udah ngerti hal kayak gitu.
Tapi kemudian kejadian itu membuat kami berfikir kalau mulai sekarang tak bisa lagi melakukan hal aneh-aneh di depannya. Mesti ekstra hati-hati. Tak boleh lengah sedikit pun. Karena kami tak akan pernah tau hal apa saja yang mungkin ditirunya dan mungkin terbawa sampai dia dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar