Jumat, 11 Februari 2011

Obat Merah

Dulu, waktu saya kecil, obat luka yang paling merakyat adalah Obat Merah. Disebut demikian karena memang bentuknya berupa cairan berwarna merah. Encer seperti air biasa.
 
Kemasannya terbuat dari bahan plastik, kecil saja. Berbentuk botol bulat gepeng sedemikian rupa.
Di bagian mulut botolnya ada semacam kapas (atau kain kasa) yang gunanya agar obat merah bisa keluar merembes saat dipakaikan ke luka, jadi tidak sampai menetes banyak2.
 
Obat Merah lalu menjadi semacam nama generik. Apapun merknya, sebutannya adalah Obat Merah. Harganya pun kalau tak salah ingat, tidaklah mahal. Tapi entah lah ya. Saat itu saya belum mengerti nilai uang yang sebenarnya.
 
Sampai kemudian dominasi obat merah mulai dirongrong oleh Betadine. Saat pertama keluar, saya ingat sekali iklannya di radio. Ceritanya ada nenek-nenek yang terluka, lalu cucunya memberi Betadine. Dialognya lebih kurang seperti ini (intinya saja) :
Nenek : tapi nenek nggak suka warna merah
Cucu : ah nenek kuno, emang obat luka selalu merah? Betadine warnanya coklat keemasan.
 
Begitulah.
Sampai akhirnya obet merah menghilang dari pasaran dan generasi setelah saya tidak mengenalnya lagi. Bahkan mesin pencari sekaliber google pun tidak bisa menemukan gambar kemasan obat merah yang saya maksud.
:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar