Rabu, 04 Mei 2011

Balita Pantang Dipuji

Di Pekanbaru sini, berlaku semacam pamali di kalangan ibu-ibu tentang anak bayi dan balita. Yah di mana-mana juga pasti ada pamali sih, tergantung kearifan lokal masing-masing daerah. Tapi berhubung kami lama menetap di sini dan secara kebetulan sering mengalami, maka tak ada salahnya kan saya ceritakan yang satu ini. :)

Jadi begini, pamali ini berkaitan dengan berat badan anak bayi atau balita. Tak boleh memuji bayi atau balita langsung di depan mereka karena si bayi atau balita akan sakit dibuatnya. Jadi kalau sedang punya bayi atau balita, jangan kaget kalau ibu-ibu lain justru akan memburuk-burukkan mereka.

Tapi memburuk-burukkannya bukan dengan benci ya. Tetap ekspresinya senang dan gemas. Cuma kata-katanya aja yang nggak sesuai.

Ondeh buruak bana pipinyo. 
Buruak bana badannyo.

Begitulah kira-kira ucapan yang terlontar (dalam bahasa minang karena mayoritas penduduk pekanbaru adalah etnis ini), sambil memandang kagum ke arah si bayi yang montok. Atau sambil membelai-belai pipinya yang gembul dengan gemas. Atau sambil menciuminya dengan sayang.

Tak diketahui jelas bagaimana dulu awalnya bisa muncul pamali semacam ini. Tapi ibu-ibu di sini percaya kalau bayi atau balita dipuji-puji berat badannya, tak lama kemudian mereka akan demam dan menyusut beratnya.

Hikari lah salah satu contoh nyata yang sering jadi 'korban' dari pamali ini. Secara kebetulan kata-kata pujian yang ditujukan kepadanya benar-benar membuatnya demam dan alhasil menurunkan lagi berat badannya. Jika berat badannya naik dan hal itu terlihat dari pipinya yang menggembul dan kulitnya yang mengencang, lalu ada orang yang memujinya, entah bagaimana tak lama kemudian pamali itu bekerja padanya. Demam lalu susut lagi beratnya.

Tak cuma sekali dua kali Hikari mengalami hal itu, tapi berkali-kali.

Saat pergi ke dokter/bidan untuk imunisasi Hoshi, lalu sekalian Hikari ditimbang dan timbangannya naik, keluar pujian. Demam.
Saat sedang digendong neneknya dan terasa lebih berat dari biasanya, dipuji. Demam.
Saat sedang berganti baju dan terasa sempit, dipuji. Demam.

Tapi memang susah menahan diri untuk tidak memuji. Sering kali ucapan itu keluar spontan begitu saja tanpa sadar akibatnya kepada Hikari.

Begitulah. Aneh tapi nyata. Apakah Hikari sebenarnya juga seperti wanita dewasa pada umumnya yang langsung gelisah jika berat badannya naik? Lalu dia berusaha diet untuk menurunkan berat badannya? Entahlah.

Syukurlah Hoshi tidak sensitif dengan pamali ini seperti kakaknya. Dipuji berkali-kali pun tetap montok saja badannya. :)

2 komentar:

  1. Ondeh buruak bana pipinyo.
    Buruak bana badannyo.

    apa ya mas itu artinya?? :)
    *masih lum ngerti bahasa minang..^^,

    BalasHapus
  2. Hihi

    Ondeh, jelek banget ya pipinya
    Jelek banget badannya.

    kira2 begitu

    BalasHapus