Rabu, 21 Oktober 2015

Hikari dan Selling Day Sekolah Alam Alkarim

Salah satu kegiatan yang ditunggu-tunggu di Sekolah Alam Alkarim adalah Selling Day. Ini adaalh salah satu program di sekolah dalam rangka mengajarkan semangat wirausaha sejak dini. Dan sebenarnya bukan cuma itu sih. Ada banyak hal yang bisa dicapai dengan kegiatan ini. Salah satunya tentu saja melatih kemampuan berhitung saat bertransaksi yang membutuhkan uang kembalian. Juga kemampuan berkomunikasi yang baik pada saat anak-anak menjadi pembeli maupun sebagai penjual.

Kelas 1 Abu Bakar mendapat giliran sebagai penjual pada minggu ketiga Oktober 2015, tepatnya tanggal 19 s.d. 23 Oktober 2015. Jadi selama satu minggu itu, anak-anak dari kelas 1 Abu Bakar secara bergiliran akan berperan sebagai pedagang dan anak-anak dari kelas lain sebagai pembeli. Pembagiannya sesuai dengan pembagian giliran piket. Hikari dapat giliran di hari rabu tanggal 21 Oktober 2015 bersama 4 orang temannya yang lain.

Yang antusias tentu saja bukan cuma Hikari, tapi juga kami. Malah mungkin saya yang jauh lebih bersemangat daripada Hikari sendiri. Ummiyo dan Hikari sudah memutuskan akan membuat puding ikan koi dan donat untuk dijual.

Oiya, dalam acara Selling Day di Sekolah Alam Alkarim ini, ada aturan yang ditetapkan oleh umi gurunya. Anak yang berperan sebagai pedagang akan menjual produk berupa makanan yang dibuat sendiri atau dibuat bersama orang tua. Nilai produk yang dijual keseluruhan oleh seorang pedagang adalah Rp60.000,- Itu adalah nilai modalnya. Harga jual terserah berapa.

Kemudian, sebagai pembeli adalah anak-anak dari kelas lain dan kelas penyelenggara yang tidak mendapat giliran. Selama Selling Day dilaksanakan, anak-anak tidak dibawakan bekal makanan ringan untuk jam istirahat. Karena snack yang dimakan pada jam istirahat akan dibeli pada saat Selling Day itu. Sebagai gantinya, setiap anak dibekali uang saku senilai Rp5000,- untuk berbelanja di lapak-lapak pedagang yang ada.

Jadi Hikari dan Ummiyo sepakat untuk membuat puding ikan koi dan donat untuk dijual pada hari rabu. Cetakan ikan koi-nya pinjam dari Ummu Naufal, karena pesanan cetakan Ummiyo dari toko kue langganan di jalur dua Kemiling itu ternyata belom ada. Puding dibuat hari selasa sore. Hoshi tentu saja ikut serta. Dengan pengawasan penuh Ummiyo, Hikari dan Hoshi berhasil membuat puding ikan koi yang cantik. Enak juga. Mereka berebutan makan, padahal itu barang dagangan. Kalau donatnya sih dibuat oleh Ummiyo, karena dikerjakan malam hari ketika anak-anak sudah tertidur.

Pudingnya dijual seharga Rp1000,- saja per cup. Sedangkan donatnya Rp1500,- per buah. Murah dan enak. Kata Ummiyo, untungnya sih udah pasti nggak ada itu. Tapi melihat keceriaan anak-anak saat membuatnya itu tak ternilai harganya. :)

Lalu abiyo bantu apa? Abiyo bantu buatkan banner untuk lapaknya aja. Dari kardus bekas kemasan susu, kertas bekas kerjaan kantor dan krayon. Lumayan keren sih. Ahahaha. Dibuatnya malam, pada waktu Ummiyo membuat donat. Kemudian Hikari menambahkan detail-detailnya pada pagi harinya.

Dan alhamdulillah dagangan Hikari laris manis. <3 p="">

logo HALAL, balon kata enaaak dan bunga-bunga di bawah itu bikinan Hikari


diawasi oleh umi gurunya

lapak sebelah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar