Minggu, 01 Agustus 2010

Rukun selalu ya Nak...

Tak ada cemburu, setidaknya sampai dengan hari ini, Hikari menunjukkan rasa sayang yang sangat besar kepada adiknya sejak hari pertama Hoshi dibawa pulang dari rumah sakit.

Setiap saat setiap waktu Hikari seperti tak pernah melepaskan kesempatan untuk menciumi adiknya. Dan dia pintar sekali. Diciumnya Hoshi dengan hati-hati seolah tahu kalau adiknya masih lemah dan lunak. Malah kadang2 mulutnya tak sampai menyentuh Hoshi, tapi dia sudah berkata "mmuah". Lalu setelah mencium, dia akan menoleh ke arah siapa pun yang ada di dekatnya dengan wajah sumringah bangga, seperti ingin mengatakan bahwa dia baru saja mencium adiknya. Imut sekali.



Tapi tetap harus waspada juga. Karena kadang kala tangan atau badannya secara tak sengaja bisa menekan Hoshi jika posisinya tidak pas. Atau pernah juga dia seperti hendak membelai kepala adiknya tapi mungkin karena belum sepenuhnya bisa mengontrol kekuatan, jadinya malah terlalu keras dan seperti memukul. Dan pengawasan itu tidak boleh sampai dirasakan olehnya. Karena jika dia merasa dilarang atau diwaspadai, dia akan merengek bahkan menangis dengan wajah sedih seperti orang yang nelangsa karena dilarang melakukan sesuatu yang dia sukai.  Kalau sudah begitu, giliran ummi abinya yang kerepotan membujuk.



Telinga Hikari juga sangat sensitif terhadap suara adiknya. Jika dia sedang bermain di ruangan lain lalu adiknya yang di kamar merengek, dengan segera dia akan berjalan menuju kamar. Lalu sesampainya di pintu kamar dia akan menunjuk ke arah Hoshi dan bersuara seolah memberitahu bahwa adiknya merengek dan perlu ditengok.

Kepekaan Hikari dengan suara adiknya ini terkadang merepotkan di malam hari. Hoshi belum punya waktu yang teratur untuk menyusu. Jadi sewaktu-waktu setiap saat bisa saja dia merengek jika haus atau lapar. Dan Hikari lah salah satu yang menjadi 'korban'nya -selain abi dan umminya. Nyaris setiap kali adiknya merengek, Hikari akan terjaga meskipun sedang tidur nyenyak. Dia akan membuka mata lalu menoleh ke arah box adiknya. Melihat sebentar apa yang terjadi, lalu tertidur lagi. Seolah dia berpikir "oh adek bangun, oh ummi juga udah bangun".

Kalo ditengok ke belakang, Hikari memang sudah sayang sejak adiknya masih di dalam kandungan. Dia suka sekali menciumi perut umminya. Kadang dengan lembut, kadang dengan gemas dan seperti bergurau. Dia juga senang mengelus-elus perut umminya, kadang kala memukulnya juga. :)

Ah. Tidak ada yang lebih menyenangkan selain melihat anak-anak rukun satu sama lain. Mudah-mudahan selalu begitu sampai nanti. Sampai tua, sampai ajal memisahkan.

2 komentar:

  1. klo liat hoshi digendong orang lain marah ga hikari nya?

    anaknya temen kantorku nangis2 gitu waktu adek bayi nya digendong ama tamu2, takut diambil trus ga dipulangin kayaknya..hihihihi

    BalasHapus
  2. nggak marah Nad
    cuman ngeliatin gitu aja
    mungkin belom ngerti kali yah

    BalasHapus